Komplotan pengedar sabu-sabu jaringan Aceh-Medan diberondong tembakan petugas gabungan di Jalan Medan-Binjai Km 10,3, Rabu (1/2) jam 09.00 Wib. Satu tewas, dan 9 lainnya berhasil
ditangkap hidup-hidup.
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mengungkap jaringan sabu. Satu terduga tersangka tewas dipelor, dan 9 lainnya selamat saat aksi kejar-kejaran diwarnai tembakan dalam penyergapan di Jalan Medan-Binjai Km 10,3, Rabu (1/2) jam 09.00 Wib.
“Operasi penanggulangan narkoba ini dilakukan petugas gabungan dari BNN, TNI, Kepolisian, Bea Cukai dan Polrestabes Medan,” kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari didampingi Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra di Kompleks Kantor BPBD Provsu Jalan Medan-Binjai Km 10,3, Rabu (1/2) jam 17.00 Wib.
Pengungkapan ini, sebut Arman, merupakan hasil pengintaian dari Aceh terhadap keberadaan mobil yang dicurigai. Hasilnya, Rabu pagi petugas yang mengintai mencurigai empat mobil yang datang dari Aceh.
“Petugas melakukan pengintaian terhadap kendaraan yang datang dari Aceh ke Medan. Hasilnya, dicurigai empat mobil yang datang dari Aceh,” kata Arman. Dari pengintaian, lanjut Arman lagi, petugas kemudian mengikuti ke empat mobil mulai dari Aceh sampai masuk ke wilayah perbatasan Provinsi Sumatera Utara.
“Anggota yang mengikuti dari Aceh sampai masuk ke Sumatera Utara hingga tiba di Km 10,3 Jalan Medan-Binjai,” sebutnya lagi. Dalam pengejaran itu, salah satu kendaraan yang melintas sempat dihadang. Sedangkan satu kendaraan lainnya malah menambah kecepatan hendak melarikan diri.
Tak ingin kehilangan buruannya, petugas di lokasi langsung memberikan tembakan peringatan. Begitu kendaraan pertama yang dihadang berhenti, petugas melakukan pemeriksaan. Hasilnya, dari dalam mobil ditemukan dua orang. Satu orang yang terkena tembakan sempat dibawa ke rumah sakit. Namun kemudian meninggal dunia,” sebut Arman.
Dua Mobil Diberondong Tembakan
Dari rangkaian penyergapan, diketahui dua mobil sempat dihadang tembakan. Setelah diperiksa, dari dalam mobil ditemukan 38 bungkus kemasan berisi sabu.
Sedangkan kondisi dua mobil yang diberodong masing-masing, Daihatsu Xenia warna hitam BK-1856 KV dan Honda CRV BK-1189 OG warna putih. Dinding kedua mobil ini bolong-bolong ditembus pelor.
“Di dalam kendaraan, ditemukan tas dan koper. Setelah diperiksa, ditemukan 38 bungkus sabu, sesuasi hasil pemeriksaan,” kata Arman. Dari dalam mobil, lanjut Arman, petugas menangkap dua tersangka. Keduanya dibekuk tepat di depan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, Desa Payageli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Ketika melakukan penyergapan, Riswan alias Syeh yang mengemudikan mobil Daihatsu Xenia hitam BK-1856 KV mencoba kabur. Akibatnya, petugas memberikan tembakan terarah yang mengakibatkan Riswan tewas.
“Banyak kali suara tembakannya, bang. Ada satu yang mati kena tembak dari mobil Xenia itu,” ujar warga di lokasi. Menurut warga, aksi kejar-kejaran itu terlihat dari arah Binjai menuju Medan. Tepat melintas di depan Kantor BPBD Provinsi Sumut, salah satu mobil terduga bandar sabu, yakni Honda CRV putih BK-1189 OG sempat menabrak truk di depannya, setelah diberondong tembakan petugas yang mengejar.
“Yang mobil CRV putih tadi nabrak truk. Kalau mobil Xenia, sopirnya kena tembak,” tambah warga tadi. Rumah PM Digerebek Usai mengungkap pengiriman 38 kilo sabu, personel BNN kembali melakukan pengembangan. Hasilnya, rumah PM pangkat sersan satu (sertu) di Jalan Sunggal Gang Langgar, Desa Payageli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, langsung digerebek.
“Rumah itu ditinggali oknum TNI. Dan, yang bersangkutan belum kita temukan (buron),” kata Irjen Arman Depari. Meski demikian, ungkap dia, dari rumah itu pihaknya menemukan tiga jenis narkoba sekaligus, yakni sabu-sabu, ekstasi dan dan happy five (H5). “Kita temukan tiga jenis narkoba, sabu-sabu, ekstasi dan happy five,” kata Arman.
Dari rumah tersebut, Arman mengatakan pihaknya juga berhasil menangkap 6 tersangka lainnya. Mereka adalah Junaidi alias Junet, Andi, Hendra, Jakaria, Rahmad Maulana dan Rijal. Dari tangan mereka, disita 445 butir H5, timbangan elektrik dan senjata FN milik oknum anggota Subdenpom I/5 Medan tersebut.
Terpisah, warga sekitar menyebut salah satu dari enam orang yang ditangkap di rumah oknum PM tersebut mengenakan kaos bertuliskan Polisi Militer (PM). Namun, mereka tak yakin betul apakah itu Sertu H atau adiknya.
“Tapi barangkali itu adiknya. Soalnya dia tidur di situ setiap hari kami lihat,” kata warga sekitar. Satu Lagi Ditangkap Dari lokasi pengerebekan ketiga di Perumahan Malinjo 3 No.5, Kecamatan Medan Johor, Rabu (1/3) jam 11.00 Wib, personel BNN kembali mengamankan satu tersangka bernama Herizal. Dari tangan pria 34 tahun yang merupakan target operasi (TO) petugas ini disita 1,8 kg sabu.
Informasi dirangkum Metro24Jam di lokasi, Herizal nyaris lolos dari sergapan petugas, setelah Honda CRV yang dikendarainya berhasil dihentikan di Jalan Eka Rasmi. Kuat dugaan, Herizal hendak melarikan diri setelah mendengar kabar penyergapan di Jalan Medan-Binjai Km 10,3. “Ia bang, untung saja polisi gak telat datang. Kalau saja selisih lima menit, pasti loloslah dia,” ujar Anto (42), seorang saksi mata kepada Metro24Jam.
Kapolsek Delitua, Kompol Wira Prayatna menjelaskan, Herizal dibekuk dari pengembangan petugas gabungan yang melakukan penyergapan di Jalan Medan-Binjai Km 10,3. “Dari sanalah didapat informasi kalau Herizal merupakan jaringan pengedar sabu-sabu,” kata Kompol Wira. 46,9 Kg Sabu Disita Dari tiga lokasi pengungkapan kasus ini, BNN menyita 46,9 Kg sabu yang dikemas dalam 59 kantong plastik menyerupai kemasan bubuk teh.
Menurut Irjen Arman Depari, dari lokasi pertama, yakni Jalan Medan-Binjai Km 10,3, disita 38 kemasan. Kemudian hasil pengembangan ke rumah Herizal ditemukan 7 Kg sabu. “Dalam operasi ini, kita menyita 59 kantong plastik berisi sabu-sabu dengan berat total 46,9 Kg. 3.620 ekstasi, dan 445 Happy Five,” ucap Arman.
Dilanjutkan Arman, dari 10 tersangka yang diamankan, empat di antaranya warga Medan. Yakni Dedi (warga Pulo Brayan), Heri (warga Melinjo Medan Johor), Safrizal (warga Medan Selayang), dan R (warga Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan). Sedangkan enam lainnya adalah warga Provinsi Aceh. Masing-masing Hendra Sahputra (Aceh Utara), Zakaria (Aceh Utara), Andre (Bireun), Saiful (Bireun), Junaidi alias Junet (Bireun) dan Rahmad Maulana (Aceh Utara).
“Mereka semua masih muda-muda. Dalam sindikat ini, mereka bertindak sebagai pengendali, pengantar dan penjemput sekaligus pemilik. Dan, kalau dilihat paketnya, kemungkinan sumbernya sama, tapi yang mana tingkat bawah atau atas, itulah yang belum kita ketahui,” kata Arman.
Tak Tertembus Peluru
Salah satu tersangka di dalam Honda CRV putih BK 1189 OG yang dihujani pelor petugas gabungan, tak sedikit pun terlihat terluka. Padahal, kondisi mobil kaca depan mobil persis di depan kemudi ditembus 2 peluru dan mengenai kursi. Namun sang pengemudi tak terluka sedikit pun.
“Ngerilah tadi kejadiannya bang, anehnya tersangka yang di mobil CRV putih itu gak ada yang mati. Padahal peluru banyak kali nancap di mobil itu. Punya ilmu hitam kurasa orang yang di dalam mobil itu,” kata warga sekitar yang melihat peristiwa. Awalnya, banyak warga mengira tak ada yang selamat dari rentetan tembakan petugas. Namun, pintu mobil dibuka, terlihat seorang keluar tanpa luka sedikit pun. “Berdarah sidit pun enggak, bang. Hebatlah pokoknya orang yang di dalam mobil CRV putih itu. Bisa ga kena walau sudah diberondong peluru,” ucap seorang penjual minuman di lokasi.
0 Response to "Teruslah Seperti Ini! Polri Dan TNI!"
Posting Komentar