Insiden penghadangan dan penangkapan awak kapal patroli Indonesia di perairan Natuna pada Minggu (21/5) oleh kapal perang Vietnam sepertinya akan berbuntut panjang.
Sebab, hingga saat ini belum ada niat baik dari Vietnam untuk meminta maaf dan melepaskan petugas Indonesia yang disandera.
Dilansir foxnews, perwira angkatan laut Vietnam, Mayor Kepala Hoang Minh Son menyatakan bahwa militer Vietnam tak terlalu mengambil pusing atas insiden itu.
“Insiden itu hanyalah hal kecil. Kami hanya membela nelayan kami di wilayah territorial kami,” ungkap perwira menengah itu di pangkalan militer Truong Sa.
“Petugas itu bersalah atas tindakan barbarnya terhadap nelayan kami. Akan kami proses hukum. Kalau memang Indonesia mengerahkan armadanya untuk menyerang, kami siap,” kata Mayor Hoang Minh Son.
Reaksi berlebihan Vietnam itu membuat situasi keamanan di ASEAN semakin tak kondusif, serta menimbulkan tanggapan beragam.
Brunei termasuk salah satu negara yang mengecam. Negara kaya minyak itu bahkan bersedia membantu Indonesia dengan menyiapkan fasilitas militernya
Komandan Sahibul Bahari bin Haji Zainal Abidin yang merupakan Komandan KDB Darrutaqwa (Kapal Perang Angkatan Laut Brunei), bahkan menyatakan siap membantu menggempur Vietnam jika Indonesia meminta.
“Indonesia itu sudah seperti saudara. Membantu menyelamatkan warga Indonesia dari ancaman Vietnam merupakan bentuk solidaritas kami sebagai bangsa yang serumpun,” kata Komandan Sahibul Bahari.
Sementara itu, petugas yang disandera bernama Gunawan. Ia ditahan Vietnam saat menindak kapal-kapal nelayan nakal yang kedapatan mencuri ikan di laut Natuna. (afp/foxnews)
0 Response to "Keamanan ASEAN Tidak Kondusif, Vietnam Siap Perang? Petugas Indonesia Masih Disandera, Brunai Siap Bantu Indonesia"
Posting Komentar