Kasus tewasnya Praka Yudha Prihantoro, personel Bataliyon Komando (Yonko) 464 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, Malang masih menyisakan tanda tanya. Pembinaan yang diberikan kepada Praka Yudha Prihantoro sejatinya diketahui oleh prajurit lain.
Praka Yudha Prihantoro (Imam Wahyudi/Radar Kebumen/JawaPos.com) |
Menurut sumber Malang Post (Jawa Pos Group), sebelum korban meninggal Kamis siang, sempat mendengar korban berteriak minta tolong. Kemungkinan saat itu, Yudha mengalami penyiksaan, Rabu malam (10/5). Hanya, tidak satupun ada yang berani menolongnya. Teriakan tolong itu pun dibiarkan.
“Untuk luka di leher, ada tiga luka tusukan. Apakah menusuk sendiri untuk bunuh diri atau seperti apa, saya tidak tahu pasti. Namun salah satu tusukan itu, memutuskan urat nadinya hingga darah terus keluar. Mungkin karena kehabisan darah itu yang akhirnya membuat Yudha meninggal dunia,” terangnya.
Berita Terbaru : Kasus Praka Yudha Terungkap. Bukan Bunuh Diri, Ternyata Dihabisi Pakai Benda Ini...
Dia mengatakan, saat dibawa ke rumah sakit Yudha dalam kondisi tidak sadar dan sudah ngorok.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Praka Yudha ditemukan tewas bersimbah darah di barak yang diberi nama Kesatrian. Tepatnya di Markas Yonko 464 Pasukan Khas (Paskhas) di Komplek Lanud Abd Saleh, Pakis, Malang, Kamis (11/5).
Jasadnya Kamis siang itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Dr Muh Munir Lanud Abd Saleh. Namun nyawanya tak tertolong karena pendarahan yang begitu banyak di lehernya. Sehingga akhirnya Praka Yudha dinyatakan meninggal dan dipulangkan ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.
0 Response to "Praka Yudha Sempat Teriak Minta Tolong, Sebelum Tewas. Prajurit Lain Hanya..."
Posting Komentar