Inilah Kisah Panglima TNI Yang Pilih Jalan Terjal Untuk Jadi Kopassus | Semangat Perjuangan

Inilah Kisah Panglima TNI Yang Pilih Jalan Terjal Untuk Jadi Kopassus

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo punya kisah menarik terkait keberhasilannya menjadi anggota Kopassus. Dia mendapatkannya ketika berusia 55 tahun, saat sudah berpangkat jenderal. Menolak brevet kehormatan yang bisa dengan mudah didapatkannya, dia memilih jalan terjal yang sesungguhnya.


Peristiwa itu terjadi pada kurun pertengahan 2014, tak lama setelah Gatot menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. Sebagai jenderal bintang empat di Angkatan Darat, Gatot berhak mendapatkan brevet kehormatan dari Kopassus.

Kopassus merupakan korps elite milik TNI AD, yang setiap anggotanya harus melewati seleksi sangat ketat. Adapun Gatot semasa prajurit merupakan anggota infanteri baret hijau Kostrad.

"Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat menjabat KSAD sebenarnya mendapatkan brevet kehormatan Kopassus, brevet komando setiap pejabat kepala Angkatan Darat," kata Kepala Penerangan Kopassus Letkol Joko saat ditemui di kompleks Kopassus, Jalan RA Fadillah Raya, Cijantung, Psasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2017).

Joko mengatakan pada dasarnya seorang KSAD akan secara otomatis mendapatkan brevet sebagai tanda penghargaan. Tapi Gatot memilih mendapatkan brevet dengan jalan meraih dengan usaha sendiri.

"KSAD saat itu, Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo, dia nggak mau menerima begitu saja brevet Kopassus sebagai warga kehormatan. Beliau ingin brevet yang ditempuh itu harus dilaksanakan," ucap dia.

Joko mengatakan Gatot pun mengikuti latihan pendidikan komando bersama prajurit lainnya. Laiknya seorang siswa, Gatot mengikuti kegiatan latihan bersama peserta lain.

"Brevet komando itu betul ditempuh oleh Bapak KSAD waktu itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, melalui latihan," ujar Joko.

Dia mengatakan beragam kegiatan latihan dilakukan Gatot. Pendidikan itu dilakukan selama sekitar tiga minggu dari waktu yang semestinya selama tujuh bulan.

"Jadi beliau bangun pagi jam 02.00 WIB, senam senapan, berendam di air, kemudian jalan, kemudian naik perahu itu mendayung itu terus, selama beberapa waktu itu mungkin sekitar dua minggu atau tiga minggu," tuturnya.

"Saat beliau menjabat KSAD sehingga pada saat selesai latihan beliau disematkan brevet komando itu. Dia tempuh betul," tutur Joko.

Sebagaimana diketahui, Gatot dilantik menjadi KSAD pada 25 Juli 2014. Pendidikan Kopassus ini diikutinya tak lama setelah pelantikannya sebagai KSAD ke-30. Kini, Gatot telah menjadi Panglima TNI setelah dilantik pada 8 Juli 2015. 

Sumber Detik.com

0 Response to "Inilah Kisah Panglima TNI Yang Pilih Jalan Terjal Untuk Jadi Kopassus"

Posting Komentar