Jiwapatriot.com - Ketika melakukan misi kemanusiaan seperti SAR pasukan TNI tetap memiliki risiko yang tinggi karena nyawanya juga teancam. Apalagi misi SAR itu berlangsung di medan ekstrem yang sangat berbahaya
Salah satu tugas personel TNI adalah melaksanakan misi perang dan nonperang. Misi nonperang yang biasa dilakukan TNI adalah turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah atau program TNI masuk desa untuk membangun fasilitas umum.
Tapi ada misi nonperang yang tantangannya seperti bertempur di medan perang karena harus bertaruh nyawa. Misalnya, melaksanakan misi SAR untuk mengevakuasi korban kecelakaan transportasi udara atau laut.
Pasukan khusus ini memiliki ketrampilan menyelam di laut saat cuaca buruk dan gelombang laut ekstrem. Kendati mereka merupakan pasukan yang sangat terlatih nyawanya tetap terancam jika sampai melakukan kesalahan. Misalnya kehabisan oksigen atau terjebak pada ruangan badan pesawat yang tenggelam.
Selain tantangan medan ekstrem seperti laut dalam, personel TNI yang melakukan misi SAR di hutan-hutan lebat di lereng gunung juga menghadapi risiko tinggi. Yang umumnya terjadi adalah ketika pesonel SAR dari TNI sudah bisa menjangkau lokasi musibah dan menemukan korban, mereka tidak segera mendapatkan logistik seperti makanan dan minuman.
Apalagi untuk mengirim logistik lewat udara menggunakan helikopter sering terhalang cuaca buruk.
Suatu kali, dalam operasi SAR di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, tim SAR TNI yang sudah kehabisan logistik dan berada di lereng yang curam didrop air mineral dari udara.
Tapi semua air mineral yang ada dalam botol ketika dijatuhkan dari ketinggian tertentu pecah berantakkan begitu menghantam tanah. Para personel TNI yang sudah kehausan pun hanya bisa menelan ludah.
Namun para awak heli tak mau kehilangan akal. Mereka segera kembali ke pangkalan Satgas SAR di Lanud Atang Senjaya, Semplak, Bogor dan mengambil kelapa muda dari pohon-pohon kelapa yang tumbuh bertebaran di kawasan Lanud.
Ketika heli kembali ke lokasi tim SAR TNI yang sudah sangat kehausan, kelapa-kelapa muda itu pun dijatuhkan di atas tanah berumput. Tak ada satu pun buah kelapa yang pecah. Para personel SAR TNI pun bisa minum air kelapa yang khasiatnya lebih dari air mineral itu.
Tiada air mineral, air kelapa muda pun jadi.
Salah satu tugas personel TNI adalah melaksanakan misi perang dan nonperang. Misi nonperang yang biasa dilakukan TNI adalah turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah atau program TNI masuk desa untuk membangun fasilitas umum.
Tapi ada misi nonperang yang tantangannya seperti bertempur di medan perang karena harus bertaruh nyawa. Misalnya, melaksanakan misi SAR untuk mengevakuasi korban kecelakaan transportasi udara atau laut.
Baca juga: Karena Menang Terus, Indonesia Raya Disebut 'Lagu Sampai Petang' Saat Lomba Tembak ASEAN..!! Apa Alasannya??Jika ada kecelakaan pesawat terbang yang jatuh di lautan yang dalam personel TNI yang diturunkan sebagai tim SAR bahkan dari pasukan khusus seperti Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.
Pasukan khusus ini memiliki ketrampilan menyelam di laut saat cuaca buruk dan gelombang laut ekstrem. Kendati mereka merupakan pasukan yang sangat terlatih nyawanya tetap terancam jika sampai melakukan kesalahan. Misalnya kehabisan oksigen atau terjebak pada ruangan badan pesawat yang tenggelam.
Selain tantangan medan ekstrem seperti laut dalam, personel TNI yang melakukan misi SAR di hutan-hutan lebat di lereng gunung juga menghadapi risiko tinggi. Yang umumnya terjadi adalah ketika pesonel SAR dari TNI sudah bisa menjangkau lokasi musibah dan menemukan korban, mereka tidak segera mendapatkan logistik seperti makanan dan minuman.
Apalagi untuk mengirim logistik lewat udara menggunakan helikopter sering terhalang cuaca buruk.
Suatu kali, dalam operasi SAR di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, tim SAR TNI yang sudah kehabisan logistik dan berada di lereng yang curam didrop air mineral dari udara.
Tapi semua air mineral yang ada dalam botol ketika dijatuhkan dari ketinggian tertentu pecah berantakkan begitu menghantam tanah. Para personel TNI yang sudah kehausan pun hanya bisa menelan ludah.
Namun para awak heli tak mau kehilangan akal. Mereka segera kembali ke pangkalan Satgas SAR di Lanud Atang Senjaya, Semplak, Bogor dan mengambil kelapa muda dari pohon-pohon kelapa yang tumbuh bertebaran di kawasan Lanud.
Ketika heli kembali ke lokasi tim SAR TNI yang sudah sangat kehausan, kelapa-kelapa muda itu pun dijatuhkan di atas tanah berumput. Tak ada satu pun buah kelapa yang pecah. Para personel SAR TNI pun bisa minum air kelapa yang khasiatnya lebih dari air mineral itu.
Tiada air mineral, air kelapa muda pun jadi.
0 Response to "Hebatnya SAR Ala TNI : Tiada Air Mineral, Kelapa Muda Pun Jadi"
Posting Komentar