Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan, karena sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran rakyat termasuk ulama dan santri yang tergabung dalam laskar-laskar pejuang.
Setelah kemerdekaan, paraulama dan santri ada yang kembali ke pesantrennya masing-masing, namun ada pula yang berdagang dan berkarya.
Sebagian dari mereka terpanggil untuk menjagaKeamanan Rakyat, maka dibentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang saat ini kita kenal dengan TNI.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya, pada acara Safari Ramadhan yang dihadiri 3.500 orang, terdiri dari Prajurit TNI-Polri, para Ulama dan masyarakat serta1.000 anak Yatim Piatu, bertempat di Lapangan Apel Batalyon Para Raider 502/UY Brigif 18 Para Raider/2 Kostrad, Jabung Malang, Jawa Timur, Minggu (11/6/2017).
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa Panglima Besar Jenderal Sudirman (Panglima TNI yang pertama) adalah pejuang yang berasal dari rakyat dengan latar belakang sebagai guru agama yang tidak pernah lepas dari wudhu, sehingga anak buahnya memanggil dengan sebutan Kyai.
“Oleh karena itu, TNI dan rakyat serta Ulama tidak mungkin bisa dipisahkan sampai kapanpun dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai bersama”, jelasnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa keamanan dan ketentraman Jawa Timur khususnya di Malang terpelihara dengan baik karena masyarakatnya guyub.
“Sebentar lagi, tahun 2018 akan ada Pilkada di sini, mudah-mudahan masyarakat Jawa Timur bisa menunjukan kedewasaan dalam politik, bersaing silahkan tapi masyarakat harus tetap damai sehingga pembangunan tetap berjalan dengan baik,” katanya.
#PuspenTNI
0 Response to "Panglima TNI : "TNI Tidak Bisa Dipisahkan Dengan Rakyat""
Posting Komentar