Tak memiliki pengetahuan intelejen yang mumpuni, tapi mampu menciptakan sandi tingkat tinggi untuk Indonesia. Adalah Roebiono Kertopati, pria kelahiran Ciamis 11 April 1914.
Laman Goodnewsfromindonesia.id menjelaskan, Roebiono awalnya hanya seorang dokter. Namun sekitar tahun 1940an, dia pindah ke Sydney dan bertugas sebagai tenaga medis pada Allied Intelligence Bureau.
Di sanalah perlahan Roebiono bersentuhan dengan dunia intelejen. Dia berjumpa dengan banyak orang yang sedang melaksanakan operasi yang bersifat rahasia. Hal tersebut membuat pengetahuannya mengenai dunia intelijen makin kaya.
Roebiono juga dikenal sebagai orang yang amat jenius. Dia menguasai empat bahasa, serta mampu menulis dengan dua tangan dalam waktu bersamaan.
Meski awalnya dia tak memiliki banyak pengetahuan soal persandian, namun pria yang menjadi dokter kepresidenan semasa pemerintahan Soekarno itu menerima penugasan, dari Menteri Syarifoeddin untuk membuat sistem persandian Indonesia.
Dengan penuh ketelitian Roebiono membuat sistem kode berupa angka atau bilangan dari nol sampai sembilan. Sandi itu digunakan dalam badan pemberitaan rahasia yang disebut Dinas Code.
Buku Koin Terakhir yang diterbitkan oleh PT Bentang Pustara menginformasikan, Dinas Code dijalankan bersamaan dengan dibangunnya pemancar radio telegrafi. Jadi saat itu, operasional Dinas Code hanya menggunakan sistem sederhana. Dalam waktu dua bulan, Roebiono membuat buku panduan membaca sandi-sandinya.
Awalnya buku itu hanya digunakan untuk hubungan komunikasi pemberitaan rahasia antara Pemerintah RI di Yogyakarta, dengan para pemimpin nasional di Jawa Barat, Jawa Tumur, dan Jawa Tengah, Sumatera, hingga Jakarta. Jadi melalui Dinas Kode, strategi perlawanan dikomunikasikan kepada para pejuang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Diketahui sandi bikinan Roebiono dapat dikategorikan sebagai sistem yang kuat dan dikenal sebagai double encipherment. Sandi tersebut akan sulit dipecahkan, namun akan semakin terbaca kode rahasia tersebut bila jatuh ke tangan musuh.
Tak hanya merancang sistem persandian, Roebiono juga merupakan pendiri Dinas Kode pada Kementerian Pertahanan Bagian B yang sekarang dikenal dengan Lembaga Sandi Negara. Dia menjabat sebagai Ketua Lembaga Sandi Negara selama 38 tahun, sejak pertama kali berdiri pada 1946.
Roebiono sebagai perancang sistem sandi negara pertama, dianggap paling mampu mengelola persandian di Indonesia dan menjadi penentu kebijaksanaan persandian Indonesia. Dia juga telah menerima 11 bintang jasa dari pemerintah Indonesia.
Pada 23 Juni 1984, Roebiono meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Selama hidupnya, dia juga kerap mendengungkan motto pada seluruh anak buahnya yaitu 'Berani Tidak Dikenal'. Hingga akhirnya Rebiono pun dinobatkan sebagai Bapak Persandian Negara Republik Indonesia. (dwq)
otonomi
Laman Goodnewsfromindonesia.id menjelaskan, Roebiono awalnya hanya seorang dokter. Namun sekitar tahun 1940an, dia pindah ke Sydney dan bertugas sebagai tenaga medis pada Allied Intelligence Bureau.
Di sanalah perlahan Roebiono bersentuhan dengan dunia intelejen. Dia berjumpa dengan banyak orang yang sedang melaksanakan operasi yang bersifat rahasia. Hal tersebut membuat pengetahuannya mengenai dunia intelijen makin kaya.
Roebiono juga dikenal sebagai orang yang amat jenius. Dia menguasai empat bahasa, serta mampu menulis dengan dua tangan dalam waktu bersamaan.
Meski awalnya dia tak memiliki banyak pengetahuan soal persandian, namun pria yang menjadi dokter kepresidenan semasa pemerintahan Soekarno itu menerima penugasan, dari Menteri Syarifoeddin untuk membuat sistem persandian Indonesia.
Dengan penuh ketelitian Roebiono membuat sistem kode berupa angka atau bilangan dari nol sampai sembilan. Sandi itu digunakan dalam badan pemberitaan rahasia yang disebut Dinas Code.
Buku Koin Terakhir yang diterbitkan oleh PT Bentang Pustara menginformasikan, Dinas Code dijalankan bersamaan dengan dibangunnya pemancar radio telegrafi. Jadi saat itu, operasional Dinas Code hanya menggunakan sistem sederhana. Dalam waktu dua bulan, Roebiono membuat buku panduan membaca sandi-sandinya.
1. Kode untuk para pejuang
Panduan itu diberi nama Buku Kode C yang terdiri dari 10 ribu kata berbahasa Indonesia termasuk tanda baca, awalan, akhirnya, penamaan, serta bentuk lain yang dijumpai dalam teks berita. Buku itu kemudian diperbanyak enam rangkap atau eksemplar.Awalnya buku itu hanya digunakan untuk hubungan komunikasi pemberitaan rahasia antara Pemerintah RI di Yogyakarta, dengan para pemimpin nasional di Jawa Barat, Jawa Tumur, dan Jawa Tengah, Sumatera, hingga Jakarta. Jadi melalui Dinas Kode, strategi perlawanan dikomunikasikan kepada para pejuang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Diketahui sandi bikinan Roebiono dapat dikategorikan sebagai sistem yang kuat dan dikenal sebagai double encipherment. Sandi tersebut akan sulit dipecahkan, namun akan semakin terbaca kode rahasia tersebut bila jatuh ke tangan musuh.
Tak hanya merancang sistem persandian, Roebiono juga merupakan pendiri Dinas Kode pada Kementerian Pertahanan Bagian B yang sekarang dikenal dengan Lembaga Sandi Negara. Dia menjabat sebagai Ketua Lembaga Sandi Negara selama 38 tahun, sejak pertama kali berdiri pada 1946.
Roebiono sebagai perancang sistem sandi negara pertama, dianggap paling mampu mengelola persandian di Indonesia dan menjadi penentu kebijaksanaan persandian Indonesia. Dia juga telah menerima 11 bintang jasa dari pemerintah Indonesia.
Pada 23 Juni 1984, Roebiono meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Selama hidupnya, dia juga kerap mendengungkan motto pada seluruh anak buahnya yaitu 'Berani Tidak Dikenal'. Hingga akhirnya Rebiono pun dinobatkan sebagai Bapak Persandian Negara Republik Indonesia. (dwq)
otonomi
0 Response to "Anda Harus Tau...Inilah Sosok Sang Pencipta Kode Rahasia Pertama Indonesia"
Posting Komentar